Minggu, 18 September 2016

Diam Tak Peduli

Oleh. Rozz Imperata

Idealnya manusia hidup kolektif, saling membutuhkan satu sama lain. Adakalanya seseorang tak bisa melakukan sesuatu itu seorang diri. Dua kakinya tak mampu menahan berat langkahnya, sehingga membutuhkan pundak orang lain untuk bersandar. Kadang kepentingan pribadi tak dihiraukan, karena kepentingan bersama lebih diutamakan.
Namun keadaan tidak seindah yang kelihatannya. Kekecewaan terkadang menghampiri mereka yang hidup berkelompok. Ketika kepentingan pribadi lebih diutamakan ketimbang kepentingan bersama. Akhirnya, oportunis seakan menjadi pilihan yang tak bisa dihindari. Mungkin awalnya berjalan bersama, hingga akhirnya terpecah dengan jalannya masing-masing.
Diam tak peduli, biarkan semua berjalan apa adanya. Nasehat hanya menjadi ajang menganggukkan kepala sejenak, lalu memalingkan wajah setelahnya. Diam tak peduli, biarkan hasil menentukan proses. Diam tak peduli, biarkan semua mengalir dengan senyum di wajah.

0 komentar:

Posting Komentar