Kini Ilalang Kecil Tak Lagi Sendiri

Sejak kecil Ilalang itu sendirian. Tak punya kawan, tak ada yang melihat, apalagi merawat. Tak heran, Ilalang itu selalu berulah, ingin diakui keberadaannya.

Bangga Menjadi Anak Petani

Pagi hari tak begitu berat bagi Ilalang. Namun, tidak bagi laki-laki paruh baya yang di pagi harinya harus bergegas pergi ke sawah sebagai seorang petani desa. Petani desa tersebut merupakan ayah dari Ilalang. Walau mereka bapak dan anak, namun mereka tak satu atap.

Televisi; hiburan, pendidikan atau perusak moral

Jangan biarkan anak menyaksikan acara yang tidak sesuai dengan usianya. Orang tua menemani sang anak nonton, bukan malah orang tua yang ditemani anak menonton televisi.

Antara Teori mengajar menurut Howard dengan Sepenggal kisah belajar Naruto

Jika ditelusuri lebih dalam, ternyata pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana telah diimplementasikan oleh Naruto. Dalam kesehariannya berjalan menapaki kehidupan..

Satu Bulan Dalam Sanubaru Perjuangan

Seorang filsuf dan politikus Prancis bernama Charles de Montesquieu pernah mengatakan, “agar menjadi benar-benar hebat, seseorang harus berdiri dengan masyarakat, bukan berdiri di atas mereka”..

Setiap Tulisan Punya Pasarnya Sendiri

Jangan mengkerutkan dahi dan patah semangat. Ejekan seperti itu bukan menjadi alasan kita menaruh pena dan berhenti menulis. Berpikirlah positif!! Mungkin selerah mereka yang mengejek tulisan kita terlalu rendah, sehingga tidak tertarik dengan tulisan kita yang luar biasa.

Senin, 06 April 2015

Studi Pemikiran Prof. Dr. Ahmad Tafsir Tentang Ilmu Pendidikan Islami



(Mengungkap Maksud Ontologi Ilmu Pendidikan Islami, Espistemologi Pengembangan Ilmu Pendidikan Islami, dan Aksiologi Ilmu Pendidikan Islami)
Oleh. Abdul Rozak Ali Maftuhin



1.  Apakah (Ontologi) Ilmu Pendidikan Islami?
Ilmu Pendidikan Islami adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawakan Nabi Muhammad saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada Al-Quran dan hadits serta akal. Jika demikian, maka Ilmu Pendidikan Islami adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Al-Quran, hadits, dan akal.
Jika berbicara tentang Ilmu Pendidikan Islami, masih banyak orang yang kebingungan dalam membedakan antara Ilmu Pendidikan Islami dengan Filsafat Pendidikan Islam. Sebelum membahas lebih jauh terkait ontologi Ilmu Pendidikan Islami, penulis mencoba mengulas secara singkat tentang perbedaan Ilmu Pendidikan Islami dengan Filsafat Pendidikan Islam, agar kita tidak terjebak pada paralogisme.
Ilmu Pendidikan Islami dan Filsafat Pendidikan Islam sekilas terlihat sama, namun jika dikaji secara mendalam, maka akan ditemukan perbedaan antar keduanya. Ilmu (sain) merupakan pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti empiris, dari kaidah ini dapat disimpulkan, bahwa Ilmu Pendidikan Islami merupakan disiplin ilmu yang memuat tentang teori-teori pendidikan Islam yang dapat dibuktikan secara logis sekaligus empiris. Adapun filsafat adalah sejenis pengetahuan manusia yang logis saja, dan memuat tentang objek-objek yang abstrak. Suatu teori filsafat benar bila ia dapat dipertanggungjawabkan secara logis, walau tidak ada butki empiris. Berdasarkan itu maka Filsafat Pendidikan Islami adalah kumpulan teori pendidikan islami yang hanya dapat dipertanggungjawabkan secara logis.