( Oleh. Abdul Rozak Ali Maftuhin )
Dewasa ini
permainan tradisional mulai terkikis dengan munculnya permainan-permainan
modern seperti game online, play station, nintendo. Padahal permainan-permainan tersebut
hanya monoton dan menjenuhkan, anak dituntut untuk mematuhi aturan di game
online tersebut. Permainan itupun tidak menghasilkan efek baik bagi tubuh,
karena game online hanya menggerakkan tangan dan mata, tidak jasmani secara
keseluruhan. Berbeda dengan permainan tradisional seperti gobak sodor, dakon,
petak umpet. Permainan itu menggerakkan semua anggota tubuh, sehingga badan
menjadi kuat dan sehat. Disamping
permainan tradisional yang menyehatkan tubuh. Permainan tradisional yang diciptakan nenek
moyang juga mengandung banyak hikmah untuk membangun karakter dan moral anak,
sehingga dapat membentuk sang anak agar bisa menjadi pandai, baik dan cerdas
dalam aspek kognitif maupun emosional. Permainan tradisional yang beraneka
ragam dan merupakan khazanah budaya bangsa Indonesia harus dilestarikan dan
dijaga.
Namun pada
kenyataan yang terjadi saat ini orang tua sering melalaikan untuk mengajarkan
permainan tradisional dan lebih mengenalkan pada game online ataupun play
station, sehingga anak merasa ketagihan. Maka dari itu penting juga bagi orang tua dan guru untuk
memperkenalkan permainan-permainan tradional kepada anak-anak dan memberi
penjelasan tentang hikmah apa yang dapat diambil serta dijadikan teladan dari
permainan tersebut.
Permainan tradisioanal secara langsung atau tidak
langsung akan menciptakan kepekaan terhadap semua input yang masuk pada anak.
Hal ini memiliki pengaruh yang besar untuk menanamkan nilai moral dan karakter
anak, serta menumbuhkembangkan potensi anak agar mampu berfikir cerdas dan
bersikap yang baik. Menurut Bredekamp dan Rosegrant, ada empat komponen untuk
membantu anak menumbuhkembangkan potensinya, yaitu dengan kesadaran,
eksplorasi, penyediaan pengalaman, dan teman sebaya. Hal ini sesuai dengan
dunianya yaitu belajar sambil bermain. Permainan tradisional adalah permainan
yang pertama kali dikenal di lingkungan karena telah turun temurun dari orang
tua mereka atau nenek moyang.
Salah satu permainan tradisional yang menarik dan
mendidik adalah Gobak Sodor. Istilah permainan Gobag Sodor ini dikenal di
daerah jawa tengah. Gobak Sodor adalah sejenis
permainan daerah dari Indonesia. Cara melakukan permainan ini yaitu dengan
membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis,
bedanya tidak ada garis yang rangkap. Gobak sodor terdiri dari dua tim, satu
tim terdiri dari tiga orang. Aturan mainnya adalah mencegat lawan agar tidak
bisa lolos ke baris terakhir secara bolak-balik. Untuk menentukan siapa yang
juara adalah seluruh anggota tim harus secara lengkap melakukan proses
bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini sangat menarik, mendidik dan juga
menyenangkan. Setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin
untuk meraih kemenangan. Permainan ini mengajarkan akan ketangkasan, kerja
keras, kebersamaan, strategi yang baik dalam memilih keputusan dan mengajarkan
untuk tidak mudah putus asa karena jalan yang dilalui tak hanya satu jalur tapi
beberapa jalur.
Beraneka ragamnya permainan modern atau
disebut game online membuat anak-anak melupakan budaya permainan tradisional
yang turun temurun diwariskan oleh nenek moyang. Alasannya karena game online
lebih mudah programnya, tidak membutuhkan area yang luas dan dalam
menjalankanya tidak rumit dan lebih cepat. Berbeda dengan permainan tradisional
misalnya dakon, permainan ini membutuhkan persiapan-persiapan yang lumayan
panjang. Namun di sisi lain, Permainan tradisional dapat membentuk nilai-nilai
moral karena banyak manfaat dari bermain itu dan dapat menumbuhkan karakter
bagi si anak.
Maka
dari itu, sangat penting bagi orang tua dan tenaga pendidik untuk memberikan
pengenalan tentang macam-macam permainan tradisional dan bagaimana cara
memainkannya, serta memasukan pesan moral di dalam permainan tradisional
tersebut. Sesungguhnya permainan tradisional tidak hanya untuk kesenangan anak
saja, akan tetapi juga berguna untuk pembentukan karakter anak. Melalui
permainan tradisional anak dapat mempraktekkan ketrampilan yang mengarah pada
perkembangan kognitif, bahasa, psikomotorik dan fisik. Sehingga sangat perlu
diperhatikan dalam memilih permainan kepada anak.
Seperti yang penulis paparkan di
atas, hilangnya permainan tradisional disebabkan karena adanya permainan modern
atau game online di internet yang dianggap lebih menyenangkan daripada
permainan tradisional. Namun tidak banyak dari anak bangsa ini menyadari akan
reksiko yang akan dirasakan dari game modern tersebut karena sudah merasa
kecanduan berat. Reksiko yang di derita bermacam-macam, berikut penulis
paparkan reksiko-reksiko tersebut:
1.
Wasir atau ambeien. Karena lamanya duduk sehingga pembulu darah tidak
lancar serta mendesak pembuluh darah vena yang ada di daerah anus. Akibatnya
pembuluh darah jadi menonjol dan rasanya sakit serta panas.
2.
Mendorong perilaku negatif. Bila sang anak sudah kecanduan game online,
apapun akan dilakukan termasuk melakukan hal negatif agar bisa menikmati game
online. Misalnya, seorang anak bisa bolos sekolah, menyelewengkan uang SPP,
mengambil uang teman dan lain-lain, hal ini bisa juga dikatakan sebagai
pemborosan uang. Jumlahnya mungkin tidak banyak, namun tetap saja hal ini
sangat memprihatinkan.
3.
Prestasi belajar menurun. Asik bermain game membuat anak
sering lupa waktu. Sehingga banyak aktifitas yang seharusnya dilakukan
terganggu. Misalnya sholat lima waktu, belajar, mengerjakan PR sekolah,
merapikan kamar dan lain-lain. Bahkan disaat melakukan aktifitas seperti itu
pun kadang-kadang pikiran mereka masih melamunkan permainan online itu.
Akibatnya prestasi belajar anak menurun.
4.
Makan dan istirahat tidak teratur. Hampir setiap anak
maniak game online pernah mengalami hal ini. Pola makan dan istirahat mereka
berubah mengikuti jadwal permainan mereka. Waktu makan dan istirahat menjadi
kurang teratur. Kondisi ini tentu saja rentan bagi kesehatan anak yang
bersangkutan.
Sedikit menoleh pada masa kejayaan
permainan tradisional di Indonesia, yang mana pada saat itu generasi muda
bangsa ini yang memiliki semangat juang mempertahankan warisan nenek moyang,
ketrampilan yang tinggi, solidaritas pertemanan yang terjaga, kejahatan yang
sangat rendah serta moralitas yang mencerminkan norma-norma yang anggun.
Hal-hal seperti itu jarang kita jumpai di masa ini, bahkan bisa dikatakan
kebalikan yang amat jauh. Masalah seperti ini penuh penanganan yang segera dan
ekstra, keikut sertaan orang tua dan pendidik serta kesadaran dari generasi
muda itu sendiri sangat berpengaruh untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik.
Diterbitkan juga di : www.dakwatuna.com/2014/06/03/52491/hilangnya-permainan-tradisional-adalah-hilangnya-moralitas-dan-karakter-anak-bangsa/
0 komentar:
Posting Komentar