Senin, 15 Februari 2016

Naruto; Muncul dan Melekat Dalam Diri Imperata


Melayangnya Tongkat di Kepala Zyda
Oleh. Rozz Imperata

Berawal dari sebuah kegemaran main Playstation pada masa SMP dulu, Imperata mulai tahu Naruto. Yang mana ketika itu hanya sebatas gambar bergerak yang bisa dikendalikan dengan sebuah Stick. Ada beberapa sensasi tersendiri saat darah Naruto dalam pertarungan mulai habis, cakra merah mulai menyelimuti tubuhnya, bak api yang membakar. Akhirnya, saat jurus itu dikeluarkan, maka perubahan akan terjadi, yang mana ia berubah menjadi monster berekor empat yang dengan satu semburan bisa membunuh lawan tanpa kasian.
Setidaknya Imperata mulai tertarik untuk melihat dan mengamati bagaimana sesungguhnya Naruto dalam anime, bukan sebatas permainan dalam Playstation. Hal itu membuat Imperata harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk memenuhi rasa penasarannya terhadap Naruto. Bagaimana tidak? Terbatasnya tayangan di televisi yang justru membuat geram karena selalu terjadi pengulangan episode dari awal pada saat perjalanan sudah jauh. Ia harus beralih dari Playstation ke Warung Internet (Warnet), yang mana saat itu butuh waktu hampir satu jam untuk sampai ke Warnet tersebut, mengingat berada di daerah yang berbeda.
Imperata sedikit bisa bernafas lega saat  Warnet baru mulai beroperasi di sebelah rumahnya. Walau tetap butuh uang lebih untuk menikmati layanan internet, setidaknya bisa mengurangi biaya transportasi sebelum Warnet baru itu ada. Entah apa yang membuat Imperata begitu tertarik sebegitu jauhnya terhadap Naruto kala itu. Bahkan ia rela menyisihkan uang saku sekolahnya, yang saat itu hanya tiga ribu rupiah, untuk sekedar streaming beberapa episode Naruto di internet.
Aku ingat saat Imperata pernah memukul kepala kakak perempuannya, Zyda namanya. Sore itu Imperata dan Zyda sedang menonton televisi di rumah dengan suasana hening pada umumnya. Satu televisi, dua penonton, dan berbeda apa yang ingin ditonton. Suasana sedikit berubah saat Zyda dan Imperata mulai masuk titik keseruan dengan apa yang ditontonnya. Akhirnya rebutan remot pun menjadi hal yang tak bisa dihindari.
Tak rela remot dipegang Zyda, dengan kata lain televisi seakan menjadi miliknya sendiri, Imperata mulai mengancam dengan tongkat pramuka yang diarahkan ke depan wajah Zyda. Tak mau mengalah, Zyda pun tetap ingin menikmati televisinya sendiri, kejengkelan Imperata tak terbendung, maka dipukulkan tongkat itu ke kepala Zyda, yang mana hal itu membuatnya menangis. Kakak pertama Imperata yang bernama Andi, mendengar pertikaian mereka akhirnya datang untuk melerai, tak lupa memarahi Imperata karena ulahnya tersebut.
Imperata terdiam, sedikit menggumam. Tidak berpikir bagaimana keadaan kakak perempuannya, dalam benaknya ia membayangkan bagaimana kelanjutan episode Naruto berikutnya. Kejadian sore itu membuat Imperata dan Zyda tidak bicara untuk beberapa hari, bahkan melihat wajahpun terasa enggan.

0 komentar:

Posting Komentar