Melayangnya
Tongkat di Kepala Zyda
Oleh.
Rozz Imperata
Berawal
dari sebuah kegemaran main Playstation pada
masa SMP dulu, Imperata mulai tahu Naruto. Yang mana ketika itu hanya sebatas
gambar bergerak yang bisa dikendalikan dengan sebuah Stick. Ada beberapa sensasi tersendiri saat darah Naruto dalam
pertarungan mulai habis, cakra merah mulai menyelimuti tubuhnya, bak api yang
membakar. Akhirnya, saat jurus itu dikeluarkan, maka perubahan akan terjadi,
yang mana ia berubah menjadi monster berekor empat yang dengan satu semburan
bisa membunuh lawan tanpa kasian.
Setidaknya
Imperata mulai tertarik untuk melihat dan mengamati bagaimana sesungguhnya
Naruto dalam anime, bukan sebatas permainan dalam Playstation. Hal itu membuat Imperata harus merogoh kocek lebih
dalam lagi untuk memenuhi rasa penasarannya terhadap Naruto. Bagaimana tidak? Terbatasnya
tayangan di televisi yang justru membuat geram karena selalu terjadi
pengulangan episode dari awal pada saat perjalanan sudah jauh. Ia harus beralih
dari Playstation ke Warung Internet
(Warnet), yang mana saat itu butuh waktu hampir satu jam untuk sampai ke Warnet
tersebut, mengingat berada di daerah yang berbeda.
Imperata
sedikit bisa bernafas lega saat Warnet
baru mulai beroperasi di sebelah rumahnya. Walau tetap butuh uang lebih untuk
menikmati layanan internet, setidaknya bisa mengurangi biaya transportasi
sebelum Warnet baru itu ada. Entah apa yang membuat Imperata begitu tertarik
sebegitu jauhnya terhadap Naruto kala itu. Bahkan ia rela menyisihkan uang saku
sekolahnya, yang saat itu hanya tiga ribu rupiah, untuk sekedar streaming beberapa episode Naruto di
internet.
Aku
ingat saat Imperata pernah memukul kepala kakak perempuannya, Zyda namanya. Sore
itu Imperata dan Zyda sedang menonton televisi di rumah dengan suasana hening
pada umumnya. Satu televisi, dua penonton, dan berbeda apa yang ingin ditonton.
Suasana sedikit berubah saat Zyda dan Imperata mulai masuk titik keseruan
dengan apa yang ditontonnya. Akhirnya rebutan remot pun menjadi hal yang tak
bisa dihindari.
Tak
rela remot dipegang Zyda, dengan kata lain televisi seakan menjadi miliknya
sendiri, Imperata mulai mengancam dengan tongkat pramuka yang diarahkan ke
depan wajah Zyda. Tak mau mengalah, Zyda pun tetap ingin menikmati televisinya
sendiri, kejengkelan Imperata tak terbendung, maka dipukulkan tongkat itu ke kepala
Zyda, yang mana hal itu membuatnya menangis. Kakak pertama Imperata yang
bernama Andi, mendengar pertikaian mereka akhirnya datang untuk melerai, tak
lupa memarahi Imperata karena ulahnya tersebut.
Imperata
terdiam, sedikit menggumam. Tidak berpikir bagaimana keadaan kakak
perempuannya, dalam benaknya ia membayangkan bagaimana kelanjutan episode
Naruto berikutnya. Kejadian sore itu membuat Imperata dan Zyda tidak bicara
untuk beberapa hari, bahkan melihat wajahpun terasa enggan.
0 komentar:
Posting Komentar