Jumat, 23 Mei 2014
Tayangan Televisi yang semakin Merusak perkembangan Anak
( Oleh. Abdul Rozak Ali Maftuhin )
Dewasa
ini, televisi merupakan media elektronik yang sudah tidak asing lagi bagi semua
orang, bahkan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Televisi mampu menyebarkan
berita secara cepat dan memiliki cangkupan pemberitaan kepada khalayak dengan
jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai program-program
yang ditayangkan mampu membius pemirsanya untuk selalu menyaksikan acara-acara
yang ditayangkan. Bahkan anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari televisi bahkan sudah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar
anak untuk menyaksikan acara televisi.
Berbagai acara yang ditayangkan
mulai dari entertainment, infotainment, iklan, hingga sinetron dan film-film. Televisi
telah mampu membius para pemirsanya terutama anak-anak untuk terus menyaksikan
acara demi acara yang disusun sedemikian rupa dan menarik. Sekarang ini banyak
anak-anak lebih gemar berlama-lama di depan televisi daripada belajar, bahkan
banyak anak yang hampir lupa akan waktu makannya karena keasikan menyaksikan
acara televisi. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini merupakan suatu masalah
yang terjadi di lingkungan kita sekarang, dan perlu diperhatikan khusus bagi
setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
Orang
tua seharusnya menemani anaknya menyaksikan televisi, bukan malah orang tua
ditemani anaknya menyaksikan televisi. Hal ini yang jarang disadari oleh para
orang tua. Memang orang tua menyaksikan televisi bersama dengan anaknya. Akan
tetapi orang tua menyaksikan tayangan televisi yang digemarinya, bukan yang
digemari anaknya, dan seorang anak menjadi teman menyaksikan bagi orang tuanya.
Bahkan sangat miris ketika mengetahui masih banyak orang tua yang mementingkan
egonya sendiri dengan rebutan tayangan televisi dengan anaknya, tanpa
memikirkan dampak negatif yang akan terjadi kepada buah hatinya jika menyaksikan
tayangan televisi yang salah. Hal ini menjadi pengaruh yang besar, namun
sedikit dari para orang tua mengetahui hal ini.
Akhirnya,
seorang anak dipaksa untuk menyaksikan acara televisi yang disaksikan orang
tuanya, padahal belum saatnya mereka untuk menyaksikan acara televisi tersebut.
Mungkin pada awalnya tidak berdampak pada si anak, akan tetapi lambat laun hal
ini bisa berdampak negatif kepada anak khususnya dampak sikologinya, disebabkan doktrin acara televisi yang tidak
seharusnya ditontonya.
Selasa, 06 Mei 2014
Menoleh ke Sejarah Untuk Pendidikan Indonesia
( Oleh. Abdul Rozak Ali
Maftuhin )
Mengapa perlu belajar sejarah Islam? Dan apa kaitannya sejarah Islam dengan pendidikan Islam? Jika kita seorang pendidik atau calon pendidik, dua pertanyaan itu yang akan muncul di benak kita dan hal inilah yang memang benar-benar harus kita pahami. Sehingga kita bukan hanya menjadi pendidik yang asal-asalan akan tetapi benar-benar tahu hakekat seorang pendidik untuk kemaslahatan umat manusia. Karena seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan umum akan tetapi juga dituntut untuk bisa mengajak peserta didik mengamalkan ilmu yang dipelajarinya serta menanamkan moral, perilaku yang mencerminkan jiwa manusia yang berilmu.
Dengan kita
belajar sejarah Islam, kita dapat mengkaji hal-hal yang dapat diambil dari
sejarah Islam pada masa lalu untuk diterapkan di dunia pendidikan masa kini.
Karena banyak sekali teladan-teladan, ajaran-ajaran dan segala peristiwa yang
dapat digali dan ditelaah. Melalui sejarah, kita akan diajak menyaksikan maju
mundurnya pendidikan Islam untuk kemudian direnungkan, dianalisis kemudian
diambil hikmahnya untuk dijadikan bahan perbandingan dan masukan dalam
membangun kemajuan pendidikan Islam di masa sekarang. Artinya semua orang harus
melihat masa lalu demi kemajaun masa depan yang lebih baik lagi.
Siapa yang tidak
mengenal Rosullullah Muhammad SAW? Rasulullah merupakan sosok pendidik pertama
dan utama dalam dunia pendidikan Islam. Proses dalam pengajaran ilmu
pengetahuan dan transformasinya serta internalisasi nilai-nilai keagamaan dan
bimbingan moral-moral yang diajarkanya dapat dikatakan sebagai mukjizat yang luar biasa dalam sejarah umat manusia. Keberhasilan
pendidikan yang diajarkan Rosullullah dapat dilihat dari kemampuan para murid-muridnya yang luar biasa.