( Oleh. Abdul Rozak Ali
Maftuhin )
Mengapa perlu belajar sejarah Islam? Dan apa kaitannya sejarah Islam dengan pendidikan Islam? Jika kita seorang pendidik atau calon pendidik, dua pertanyaan itu yang akan muncul di benak kita dan hal inilah yang memang benar-benar harus kita pahami. Sehingga kita bukan hanya menjadi pendidik yang asal-asalan akan tetapi benar-benar tahu hakekat seorang pendidik untuk kemaslahatan umat manusia. Karena seorang pendidik tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan umum akan tetapi juga dituntut untuk bisa mengajak peserta didik mengamalkan ilmu yang dipelajarinya serta menanamkan moral, perilaku yang mencerminkan jiwa manusia yang berilmu.
Dengan kita
belajar sejarah Islam, kita dapat mengkaji hal-hal yang dapat diambil dari
sejarah Islam pada masa lalu untuk diterapkan di dunia pendidikan masa kini.
Karena banyak sekali teladan-teladan, ajaran-ajaran dan segala peristiwa yang
dapat digali dan ditelaah. Melalui sejarah, kita akan diajak menyaksikan maju
mundurnya pendidikan Islam untuk kemudian direnungkan, dianalisis kemudian
diambil hikmahnya untuk dijadikan bahan perbandingan dan masukan dalam
membangun kemajuan pendidikan Islam di masa sekarang. Artinya semua orang harus
melihat masa lalu demi kemajaun masa depan yang lebih baik lagi.
Siapa yang tidak
mengenal Rosullullah Muhammad SAW? Rasulullah merupakan sosok pendidik pertama
dan utama dalam dunia pendidikan Islam. Proses dalam pengajaran ilmu
pengetahuan dan transformasinya serta internalisasi nilai-nilai keagamaan dan
bimbingan moral-moral yang diajarkanya dapat dikatakan sebagai mukjizat yang luar biasa dalam sejarah umat manusia. Keberhasilan
pendidikan yang diajarkan Rosullullah dapat dilihat dari kemampuan para murid-muridnya yang luar biasa.
Diantaranya Umar ibn Khatab, Abu Hurairah, Salman Alfarisi, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah murid-murid yang hebat dari Rasulullah. Terbukti setelah Rosulullah wafat, mereka yang meneruskan perjuangan Islam dan membawa Islam pada kejayaan sampai saat ini Islam tersebar di seluruh dunia.
Diantaranya Umar ibn Khatab, Abu Hurairah, Salman Alfarisi, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah murid-murid yang hebat dari Rasulullah. Terbukti setelah Rosulullah wafat, mereka yang meneruskan perjuangan Islam dan membawa Islam pada kejayaan sampai saat ini Islam tersebar di seluruh dunia.
Merasa bangga dan
mencintai pendidikan Islam yang merupakan hasil karya kaum muslimin pada masa
lalu. Itulah hal yang harus tertanam dalam hati seorang pendidik. Seorang
pendidik sebagai penerus risalah nabi harus menelaah dan meneladani perilaku
yang baik dari tokoh-tokoh pendidik dari masa lalu, memupuk semangat dan
motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu khususnya
umat Islam. Kemudian ikut berpartisipasi untuk menjaga serta mengembangkan
pendidikan sehingga tercipta pendidikan dan peradaban yang berkemajuan.
Pendidikan tidak
akan berjalan apabila tidak ada peranan manusia di dalamnya. Hal ini disebabkan
karena manusia merupakan objek sekaligus subjek dalam pendidikan, manusia yang
terdidik dan manusia yang mendidik. Manusia tidak akan berkembang dan
mengembangkan budayanya secara sempurna apabila tidak ada pendidikan yang
berkembang pula. Disinilah peran utama suatu pendidikan. Pendidikan sebagai
jalur menuju perkembangan kebudayaan dan kemajuan. Marilah kita lirik dan
menoleh sejenak ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Sangat mustahil
kemajuan di kedua negara tersebut tanpa didukung oleh sebuah pendidikan yang
maju. Karena dari faktor sumber daya alam Indonesia lebih unggul dan sumber
daya manusia Indonesia lebih banyak. Akan tetapi Indonesia dapat dikatakan
tertinggal jauh dari negara-negara tersebut dikarenakan kurang maju dan kurang
terstrukturnya sistem pendidikan yang ada di Indonesia tercinta ini.
Sebagai pendidik marilah sejenak menoleh ke belakang, yang mana
dunia Islam menjadi sangat maju dan berada pada puncak kejayaannya di masa
lalu. Kita ambil contoh pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah. Apa yang
menyebabkan pada saat itu Islam mengalami kemajuan dan kejayaan? Jawabanya
tidak lain adalah keberhasilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan Islam pada
masa Bani Umayyah hampir sama dengan pendidikan yang ada pada masa Khulafaur Rasyidin.
Namun pada masa Bani Umayyah pendidikan Islam lebih mengalami perkembangan yang
cukup signifikan. Diantaranya kurikulum pendidikan, metode-metode pendidikan,
lembaga-lembaga pendidikan, dan kebijakan pemerintahan yang diterapkan di masanya.
Inilah yang harus dipikirkan sebagai seorang pendidik. Dengan mengetahui hal-hal
yang menyebabkan kemajuan Islam melalui pendidikan pada masa lalu kemudian
membandingkan dengan merosotnya dunia pendidikan pada masa kini. Kemudian
mencari dan menemukan hal-hal yang dapat menjadi solusi dan kemudian membawa
dunia pendidikan yang ada pada saat ini untuk kembali mengulang masa-masa
kejayaan yang terjadi di masa lalu sehingga akan tercipta peradaban yang maju
bahkan melebihi peradaban yang ada pada masa lalu melalui dunia pendidikan.
Selanjutnya, dengan belajar sejarah Islam kita bisa cermati
bagaimana dan hal-hal apa saja yang dapat kita ambil dari sejarah kemudian
mengaplikasikanya dalam masa kini sebagai hal-hal yang harus dimiliki oleh
tenaga dan calon tenaga pendidik agar dapat menjalankan, menggerakkan serta
menghidupkan kembali gemilangnya dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam.
Dalam hal ini seorang pendidik harus bisa mengarahkan peserta didiknya agar
menjadi insan terdidik yang profesional.
Miris, kata yang sering terucap jika melihat dunia pendidikan pada
saat ini. Bagaimana tidak, sangat jauh sekali kemorosotan yang terjadi di dunia
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pendidik yang tersorot kamera
ataupun di media masa yang semakin hari bukan mencerminkan seseorang yang
berilmu justru kebalikannya. Berbagai kasus kejahatan mulai dari kekerasan
hingga pelecehan kepada peserta didik yang dilakukan seorang tenaga pendidik.
Belajar sejarah Islam juga bisa dijadikan sebagai solusi atas
segala permasalahan yang mendera dalam dunia pendidikan pada saat ini. Yang mana
pendidikan pada saat itu sangat tersusun rapi hingga menciptakan suatu
peradaban Islam yang jaya. Sampai pada akhirnya lahirlah ilmuwan
muslim. Seperti Jabir ibn Hayyan, Al-Kindi, Al-Razi, Al-Khawarizmi, Al-Farabi,
Ibnu Ummar Khayyan, Ibnu Rusyid dan sebagainya. Ketrampilan, semangat,
kepedulian, ketekunan, kebijaksanaan, tanggung jawab dan akhlaqul kharimah
merupakan hal yang harus kita ambil dari sejarah. Kemudian mengaplikasikanya ke
dalam dunia pendidikan secara menyeluruh. Dengan harapan umat dan bangsa
khususnya Islam dapat mengulang kembali kejayaan-kejayaan yang pernah terjadi
pada masa lalu. When you finish your dream, don't forget to wake up and go to
work.
Sumber terkait : www.dakwatuna.com/2014/05/06/50834/menoleh-ke-sejarah-untuk-pendidikan-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar