Minggu, 24 April 2016

Kucing Manja Dalam Sholat


Oleh. Rozz Imperata

Matahari mulai terbenam, sinar serasa padam, juga langit semakin menghitam. Adzan magrib berkumandang, saya duduk tenang di teras masjid seraya menjawab adzan. Ku lihat kucing di belakang sana sedang meggaruk-garuk tubuh dan kepalanya. Mendekat diriku dan ku belai tubuh dan kepalanya, kucing itupun tampak nyaman dengan belaianku. Ia terlihat manja seakan bergumam senang.
Adzan berhenti, saya masuk masjid untuk mendirikan sholat sunnah. Seakan tak rela ku tinggalkan, kucing itu selalu mengikutiku kemanapun saya pergi. Lebih-lebih ketika ku jentikkan jari-jariku untuk memanggilnya.
Ku coba mengajaknya keluar masjid, ia pun keluar. Kucing itu duduk sejenak di depan pintu, sebelum akhirnya kembali masuk melewati pintu yang tak rapat ku tutup. Saat ia masuk, saya sudah takbir. Aku pun melanjutkan sholat dengan manjanya si kucing di sampingku.
Ketika itu, saya teringat tentang suatu hadits larangan bergerak tiga kali atau lebih. Semakin manja su kucing, rasanya ia ingin dibelai selalu. Tiba saatnya ku bersujud, ia mendekati kepalaku. Bangun dari sujud saya melakukan tasyahud akhir, ia berjalan ke sana dan ke sini di depanku. Ku belai si kucing dengan tangan kiriku, dengan tetap melanjutkan sholatku.
Saya tak tahu bagaimana sah atau tidak sholatku. Saya hanya bisa merasakan nyaman membelai si kucing dalam sholatku. Tak ada rasa jengkel dan marah, justru saya tidak tega membiarkan si kucing berkeliaran menganggu sholat orang lain. Kucing adalah binatang yang sangat ku sayangi, dan kami dipertemukan dalam sholat, dengan suasana yang romantis penuh kenyamanan.



0 komentar:

Posting Komentar